Kamis, 06 Januari 2011

tugas unggas semester 3

Budidaya ayam adalah suatu pengembangan bisnis yang menjajikan di indonesia. karna ayam merupakan bentuk daging yang mempunyai harga ekonomis untuk kalangan ekomi menegah ke bawah sampai ekonomi menegah ke atas , selain itu ayam mepunyai protein yang tinggi untuk kebutuhan balita dan orang dewasa di indonesia. Ayam merupakan jenis unggas yang di gemari oleh semua kalangan baik buat pruduksi atau hoby . contoh ayam untuk produksi yaitu ayam pedaging, ayam potong dan ayam ras, sedangkan untuk tipe jenis ayam untuk hoby yaitu ayam ketawa, ayam bekisar, ayam cemani. Untuk ayam cemani sendiri biasanya digunakan upacara ritual atau acara adat di daerah tertentu.


Ayam pop merupakan ciri khas masakan padang

Dahulu semasa kecil di kampung, makanan yang paling lezat bagi saya adalah apa yang disebut ingkung - yaitu ayam yang dimasak khusus dan dimakan dengan nasi gurih – agak mirip nasi uduk betawi tetapi versi jawa timuran. Ayam ini tidak digoreng dan tidak pakai bumbu penyedap masakan apapun kecuali yang alami – jadi selain lezat pastinya juga sehat. Tetapi kini ingkung tersebut seolah lenyap dari kasanah masakan modern negeri ini, saya hanya bisa merasakan ingkung kembali – kalau pulang kampung dan dimasakin oleh sedikit dari orang-orang sepuh yang masih ada disana.
Sebaliknya masakan dari ayam yang seolah mewabah di mall –mall, food court sampai kaki lima adalah ayam goreng yang dahulu tidak saya kenal semasa kecil, ayam goreng-pun kini di balut oleh tepung yang kadang begitu besar (kelihatannya) – menyembunyikan ayamnya sendiri yang kecil. Dari sisi rasa juga demikian, rasa tepung goreng dan bumbu-bumbu yang dipakai begitu dominannya – sehingga menyembunyikan kelezatan daging ayamnya sendiri. Bahkan rasa daging ayamnya menjadi seperti hambar bila tidak dimakan bersama tepung pembungkusnya.
Inilah dampak dari industrialisasi makanan berbasis ayam yang dipengaruhi oleh budaya asing yang begitu kuatnya merasuk ke negeri ini sampai ke menu makanan kita. Dengan kapital yang begitu perkasa, masakan-masakan yang tadinya asing dapat masuk menguasai pangsa yang sangat besar dari 235 juta penduduk negeri ini. Hal ini juga dipermudah dengan media – yang tentu saja memberi kesempatan seluasnya bagi yang kuat bayar untuk memasang iklan.
Sebaliknya makanan-makanan yang dahulu asing seperti French fries, fried chicken, hod dog, burger, steak dlsb. dlsb. terbangun industrinya dengan dukungan capital market yang besar dan anggaran iklan yang juga luar biasa besar. Bila anak saya saja kini tidak mengenal ingkung, saya tidak akan kaget bila cucu saya nanti tidak mengenal gudeg, soto.
Tetapi sesungguhnya peluang sebaliknya bisa juga terjadi, bila kita menyadarinya kini – bahwa selama beberapa dasawarsa terakhir telah terjadi proses industrialisasi makanan asing yang seperti ‘menjajah’ keaneka ragaman cita rasa masakan asli negeri ini. Kemudian kita dengan semangat yang sungguh-sungguh menggali kembali kekayaan khasanah masakan negeri ini yang luar biasa banyaknya, mengembangkan business modelnya, menyusun dukungan kapitalnya, promosinya dlsb. untuk kemudian bangkit sebagai kekuatan baru dalam industri makanan modern kedepan.
Untuk contoh rasa, sayang saya tidak bisa menemukan orang yang bisa masak ingkung di Jakarta – jadi kalau saya beri contoh ingkung – pembaca akan sulit membayangkannya. Tetapi ada masakan dari ayam yang rasanya mirip ingkung karena sama-sama rasa ayam banget, dia juga tidak dimasak dengan tepung apapun, tidak dimasak dengan penyedap masakan – murni bumbu-bumbu nabati – dan rasanya tidak kalah dengan aneka ayam goreng yang dimasak dengan penyedap masakan. Masakan dari ayam ini biasa ada di rumah-makan-rumah makan padang yaitu yang disebut Ayam Pop.
Dari sekian banyak masakan dari ayam di jaman ini, menurut saya Ayam Pop inilah yang rasanya bener-bener ayam. Maka bila kita tangani dengan baik, kita bangun proses industrialisasi, proses memasaknya dengan standar keamanan pangan tertinggi – bisa jadi Ayam Pop ini akan benar-benar menjadi masakan dari Ayam yang akan nge-Pop kedepan baik di nusantara ini maupun di manca negara.
Peluang untuk ini ada, karena sekarang lagi trend-nya dunia untuk kembali ke yang orisinil – kembali ke alam, kembali ke yang lebih menyehatkan. Apalagi bila ayam pop ini dimasak dari ayam kampung atau ayam organik – maka value proposition -nya sebagai masakan dari ayam yang lezat – yang bener-bener 100% rasa ayam – bukan rasa tepung, dan lagi sehat – maka insyaAllah masakan seperti Ayam Pop ini tidak akan punah seperti punahnya ingkung sekarang – bahkan sebaliknya, siapa tahu kelak ganti anak cucu kita yang menguasai industri masakan dunia karena orisinalitas dan kesehatannya.
Resep untuk membuat ayam pop sebagai berikut
Bahan:
1 ekor ayam buras tanpa kepala dan cakar, potong 4 bagian
4 siung bawang putih, parut
1 sdt garam
2 sdm air jeruk nipis
300 ml air kelapa
minyak sayur
Sambal:
2 sdm minyak untuk menumis
4 sdm air panas
Haluskan:
10 buah cabai merah, rebus
12 butir bawang merah, rebus
200 g tomat merah, rebus
10 mata petai, rebus
1 sdt garam
Cara membuat:
1. Lumuri potongan ayam dengan bawang putih, garam, dan air jeruk nipis. Diamkan selama 1 jam agar meresap.
2. Didihkan air kelapa, masukkan ayam berikut bumbu perendamnya. Masak hingga ayam empuk dan kuah habis. Angkat ayam.
3. Panaskan minyak di atas api sedang. Goreng ayam sebentar, angkat dan tiriskan.
4. Sajikan panas dengan sambal dan daun singkong rebus.
5. Sambal: Panaskan minyak, tumis bumbu halus hingga harum.
6. Tambahkan air, aduk hingga mendidih. Angkat.
Pemasaran ayam pop
Ayam pop biasanya terdapat di rumah makan padang yang ada di daerah di indonesia ,untuk sekitar kota malang sendiri banyaknya rumah makan padang merupakan persaingan bisnis sehingga pemasrannya di letakan di tempat yang strategis yaitu daerah kampus dan sekitarnya contohnya mulai dari arah timur jalan borobdur, soekarno hatta , dinoyo, landung sari dan jalan sumbersari merupkan sentral rumah makan padang yang menyediakan ayam pop.untuk harga yang ekonomis biasanya rumah makan padang memberi tarif harga sesuai dengan kantong mahasiswa yang ada di kota malang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar